BENGKALIS -- Bazar Ramadhan, berbagai kebutuhan berbuka seperti lauk pauk, kue dan berbagai minuman serta makanan lainnya, terlihat tidak se-ramai tahun-tahun sebelumnya. Beberapa meja yang disiapkan oleh penyelenggara untuk para penjual juga tidak terisi penuh.

Karena penjual berkurang, tak jarang satu pedagang menggunakan lapak atau meja untuk menjajakan makanan yang di jual cukup panjang. Tidak hanya bazar yang dipusatkan di sungai Bengkel Bengkalis itu saja yang terlihat kurang ramai, para penjual makanan bebukaan yang selama ini berjejer di tepi jalan juga tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

"Ya, memang kurang ramai, dibanding tahun lalu lebih ramai dulu. Kita pun kurang tahu apa penyebabnya, bisa jadi karena persoalan ekonomi,"ujar Udin salah seorang pedagang di Bazar Ramadhan, Kamis 16 Juni 2016.

Tidak hanya penjual yang berkurang, para pembeli (pengunjung,red) bazar juga tidak se-ramai tahun-tahun lalu. Padahal kata Udin, harga-harga makanan yang dijual masih seperti hari-hari biasa, kalaupun ada yang naik tidak terlalu siginifikan.

"Kueh mueh misalnya, satu potong masing Rp 1000, kalaupun ada yang naik hanya satu dua macam saja, selebihnya masih seperti dulu. Lauk pauk begiu juga, ada yang jual Rp 7000/potong ada juga yang Rp 8000/potong, hampir tidak ada kenaikan," sebut Udin lagi.

Sementara itu salah seorang pembeli, Eka mengatakan, selama bulan puasa ini dirinya baru satu kali berkunjung ke bazar Ramadhan. Selain memang mempertimbangkan isi kantong, masak sendiri di rumah dirasakan lebih efesien dan murah.

"Berbeda dengan tahun lalu, puasa tahun ini masak sendiri aja, lebih murah dan memang ekonomi keluarga juga tak selancar tahun lalu. Memang kalau dihitung-hitung masak sendiri jauh lebih murah, ke bazar Cuma nengok kalau-kalau ada yang bekenan," sebut Eka lagi.

Selain di bazar Ramadhan yang dipusatkan di sungai Bengkel, warga yang biasanya menjual berbagai makanan di pinggir-pinggir jalan juga agak berkurang. Di depa asrama Polres misalnya, jika tahun lalu tersusun meja-meja penjual berbagai makanan untuk berbuka tahun ini tidak terlihat. begitu juga di beberapa tempat lainnya.

"Kalau dulu sambil nunggu berbuka, kami sering main ke Bengkalis (kota), lalu pulang bawa kueh dan lauk pauk untuk berbuka. Tapi sekarang ekonomi di kampung tak seperti dulu, apalagi sejak harga karet murah seperti sekarang ini," ujar Diana warga Jangkang.**(fer)