• Sekda Kabupaten Siak HTS Hamzah didampingi Direktur RSUD Tengku Rafian Ulfah Hanum berfoto bersama DIrektur Kespro BKKBN Sri Rahayu dan Kepala Perwakilan BKKBN Riau Yendrizal Makmur

SIAK -- Berbagai inovasi yang digagas RSUD Tengku Rafian Siak Sri Indrapura dalam mendukung optimalisasi pelayanan publik, khususnya Layanan Promosi Konseling Kesehatan Reproduksi (Kespro), mengundang rasa kagum dan apresiasi dari Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Sri Rahayu.

Sri Rahayu bersama Kepala Perwakilan BKKBN Riau Yendrizal Makmur berkunjung ke RSUD kebanggaan masyarakat Siak itu Kamis 14 Juli 2016, dalam rangka melakukan verifikasi Lomba Promosi dan Konseling Reproduksi (Kespro) Rumah Sakit Kelas C dan D dan TNI Polri Tingkat Nasional Tahun 2016.

Dihadapan Sekda HTS Hamzah yang menerima kunjungan tersebut, Sri mengatakan RSUD Tengku Rafian sudah layak jadi percontohan pelayanan kesehatan reproduksi tingkat nasional, karena berbagai inovasi yang telah dilakukan RSUD nominator tiga besar nasional Lomba Promosi dan Konseling Kespro Tingkat Nasional bersama Kaltim dan Bali itu. Sebelumnya, RSUD Tengku Rafian Siak Sri Indrapura juga meraih juara satu lomba yang sama ditingkat Provinsi Riau.

"Ditengah kondisi perkembangan kesehatan reproduksi yang saat ini sangat memprihatinkan, tingginya peran jajaran petugas medis difasilitas kesehatan untuk ikut mempromosikan pentingnya kesehatan reproduksi kepada masyarakat patut kita apresiasi," kata Sri.

Untuk itu, kata Dia, perlu dilakukan beberapa upaya meningkatkan kesehatan reproduksi yang berkualitas disetiap fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit. "Promosi dan konseling seperti ini kami harapkan menjadi program penting bagi seluruh Pemerintah Kabupaten Kota dan tentunya masyarakat itu sendiri," jelasnya.

Salah satu inovasi yang menjadi perhatian Sri, adalah seputar kerjasama RSUD Tengku Rafian dan BP3AKB tentang pelaksanaan Metode Operasi Wanita (MOA). Metode Operasi Wanita adalah opsi alternatif berupa operasi stelirisasi permanen bagi peserta KB yang memiliki resiko tinggi kehamilan telah memiliki banyak anak dan memasuki usia diatas 36 tahun.  Di Kabupaten Siak, pelaksanaan MOA umumnya dibiayai Jamkesda serta dilakukan melalui proses konsultasi dan pertimbangan medis berjenjang.

Terkait itu, kedepan Sri juga berkeinginan mengundang Direktur RSUD Tengku Rafian dan Kepala BP3AKB Kabupaten Siak untuk memaparkan pengalaman seputar realisasi program Metode Operasi Wanita (MOW) di forum-forum nasional nantinya.

Menurutnya, perhatian Pemkab Siak terhadap kebutuhan layanan kesehatan masyarakat dalam berbagai hal patut diacungi jempol.

"Ditengah isu rasionalisasi, syukurnya anggaran kesehatan dan jamkesda tetap jadi prioritas Pemkab. Saya juga salut dengan Kabupaten Siak, yang baru-baru ini mampu menjalin kerjasama dengan Polda Riau mencanangkan kampung KB di Kabupaten Siak," ungkap Sri.