• ilustrasi

PEKANBARU -- Sepekan terakhir ini, udara di Provinsi Riau khususnya Pekanbaru sudah mulai  tidak sehat dan diselumuti kabut asap.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger mengatakan, jika kondisi udara saat ini memang sudah mulai diselimuti kabut asap.  Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada daerah untuk proaktif melaporkan status hotspot diwilayah masing-masing. 

"Bagi kabupaten kota yang sudah muncul titik hotspot agar segera melaporkan siaga darurat supaya kita bisa lebih proventif," ujarnya. 

Edwar menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada intinya siap untuk menanggulangi bencana asap. Bahkan, Jumat mendatang akan dilakukan rapat pembahasan asap di Jakarta dengan Presiden RI. Dalam rapat tersebut turut hadir Gubri, Bupati/Walikota, Danrem dan Polres.

"Kalau Riau sudah siap untuk penanggulangannya. Bahkan, kita sudah lakukan rapat koordinasi masalah karlahut beberapa waktu lalu. Hasil dari semua itu kita akan lakukan rapat koordinasi lagi untuk menetapkan statusnya," jelasnya.

Ketika ditanya terkait anggaran  penanggulangan bencana asap diinstansinya itu, Edwar menyebut sudah dianggarkan. Namun berapa besarannya, dirinya tidak tahu.

"Untuk dananya  penanggulangan bencana asap sudah siap. Namuan berapa besarannya saya tidak hafal, karena banyak sub unitnya. Pada prinsipnya tahun ini kita lebih baik. Bahkan kita pertahankan Riau tanpa asap pada tahun 2017," jelasnya, yang juga menjabat sebagai Plt Walikota Pekanbaru. 

Untuk posko karlahut, Edwar menyebutkan bahwa, sampai kini belum didirikan. Stakeholder yang berperan dalam penanggulangan katlahut masih akan menyusun tim Satuan Tugas (Satgas) karlahut.