BENGKALIS -- Gaungriau.com -- Pihak Sekolah Dasar Negeri (SD) 12 Kelurahan Rimba Sekampung, terpaksa menggunakan bekas rumah dinas guru untuk tempat belajar siswa. Ha itu dilakukan karena sekolah peraih adiwiyata nasional tersebut masih kekurangan ruang belajar.

Bekas rumah dinas guru yang berada di belakang bangunan sekolah tersebut, kondisinya agak kurang memadai untuk proses belajar mengajar. Selain bangunan semi permanen dan dindingnya mulai dimakan rayap, kondisi ruang belajar pun terlihat agak sempit dan pengap.

“Langkah ini (belajar di gedung rumdis guru) terpaksa kami lakukan, karena sekolah kami masih kekurangan ruang belajar. Sebetulnya kami sudah lama mengusulkan penambahan ruang belajar namun sampai saat ini belum terealisasi,” ujar Kepala Sekolah SDN 12, Elmiwati S.Pd, Kamis 25 Januari 2018.

Kendati proses belajar mengajar di lokal yang kurang representatif, namun kondisi tersebut tidak sampai menghambat proses belajar mengajar. ”Semuanya masih berjalan normal, namun kami sangat berharap agar pemerintah bisa membangun ruang belajar baru,” ujarnya.

Beberapa tahun terakhir, proses belajar sebagian siswa dilakukan bergantian. Ada yang masuk pagi ada pula yang masuk pukul 10.00 Wib. Kendati kekurangan lokal, SDN 12 baru-baru ini memperoleh penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional.

“Target kita ke depan adiwiyata mandiri, tapi sebelum itu saya sangat-sangat berharap gedung atau lokal baru sudah dibangun,” harapyna.

Baru-baru ini kata Elmiwati, Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura sempat berkunjung ke SD jalan Subroto gang Sederhana tersebut. Dalam kesempatan tersebut, mantan Kasek SMA 4 Bengkalis tersebut berjanji akan membangun gedung (ruang belajar) baru pada tahun anggaran 2019 mendatang.

Kondisi ruang belajar yang kurang diakui Ketua Komite SDN 12 Bengkalis, Agus Tizen. Baru-baru ini kata Tizen pihaknya juga sudah menggelar rapat bersama kases SDN12 dan sejumlah wali murid membahas persoala tersebut.

“Dalam waku dekat kami (komite) bersama kepala sekolah, insya Allah akan menghadap pak Plt Kadis Pndidikan, menyampaikan persoalan ini dan berharap ada penambahan ruang belajar. Kalau bisa tahun 2018 ini, kalau tidak ya 2019,” ujarnya.

Dikatakan, lokasi atan lahan untuk penambahan ruang belajar masih sangat memungkinkan. Bisa dibangun di belakang bangunan yang ada saat ini, bisa juga disamping.

”Penambahan ruang belajar in sangat mendesak, terlebih beberapa tahun terakhir sekolah ini prestasinya sangat membanggakan dan siswanya terus meningkat,” ujar Tizen lagi.**(put)