Karya: Tenas Efendy

Nasib Melayu semakin malang
Merangkak di bawah telapak orang
Bagaikan hewan di dalam kandang
Salah sikit kena pengkelang

Tetapi seperti kata orangtua
Semut diinjak melawan juga
Melayu tegak mengangkat kepala
Melawan penjajah sehabis daya

Putra Melayu bangkit berjuang
Melawan penjajah berhati tunggang
Esanya hilang dua terbilang
Mengangkat marwah yang sudah hilang

Sayangnya Melayu kurang bersatu
Perlawanan patah satu persatu
Kaum penjajah tetap berkuku
Melayu pun tetap mati kutu

Banyaklah anak Melayu yang tewas
Negeri dibakar harta dirampas
Mana yang tinggal berhati cemas
Akhirnya hidup bertambah lemas

Syukurlah Allah Maha Kuasa
Pecahlah perang dunia kedua
Inggris Belanda kehabisan daya
Dibantai Jepang "saudara tua"

Ketika Jepang mulai mendarat
Disanjung orang laut dan darat
"saudara tua" juru selamat
Karena menghalau penjajah laknat

Tetapi sudah nasib Melayu
Lepas bangkai terpeluk ke hantu
Jepang datang bukan membantu
Tetapi menjajah mengharu biru

Penjajahan Jepang amatlah ganas
Rakyat sengsara hidup tertindas
Siapa menentang leher ditebas
Siapa menyanggah kulit dikupas

Penjajah Jepang amatlah kejam
Banyaklah Melayu mati direjam
Harta dirampok badan direndam
Bekerja paksa siang dan malam

(besambung)