TEMBILAHAN -- Bangunan Pasar Terapung Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir kembali runtuh, Senin 28 Januari 2019, seorang ibu pedagang warung kopi yang berjualan di lokasi nyaris saja ikut terjun bersama puing bangunan yang ambruk.

Dari penuturan pedagang yang hampir ikut jatuh bersama bangunan tersebut, saat diajak berbincang media menyebutkan baru lima menit ia melintasi bangunan tiba-tiba terdengar suara lantai terjatuh ke sungai.

"Baru 5 menit saya lewat, ketika sudah di atas dengar suara nyemplung ke sungai, pas saya lihat, langsung gugup dalam hati karena terbayang saat melintas di atasnya. Untung saya masih diberi keselamatan," ujar ibu ini sambil mengingat kejadian itu kembali.

Sementara itu, dari pedagang ikan yang ada di lokasi, Gugun menyebutkan saat kejadian tersebut berlangsung, para pedagang berhamburan ke luar untuk menyelematkan diri karena khawatir runtuhnya meluas.

"Seluruh pedagang yang berada di lokasi keluaran semua, takut kalau bagunan lain ikut runtuh. Setelah aman, baru kami masuk kembali. Bangunan yang runtuh ada sekitar 5 meter persegi langsung nyemplung ke sungai," ujar Gugun yang setiap hari berjalan ikan di pasar terapung.

Gugun menambahkan, kondisi pasar terapung memang sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi saat air dalam kondisi surut, karena apabila ada bangunan yang jatuh dipastikan langsung ke tanah.

"Kalau air sudah surut saya tak berani lagi berada di lokasi yang kelihatan agak rapuh karena khawatir runtuh langsung nyemplung bersama bangunan ke tanah. Kalau masih air pasang masih agak berani tapi tetap juga berhati-hati," imbuhny

Kondisi kerusakan pasar terapung sudah lama dikeluhkan warga dan pedagang. Bahkan dari beberapa berita yang berhasil di rangkum 2010 yang, bangunan sudah ada yang retak disana sini. Sayangnya desakan warga dan pedagang tidak direspon Pemkab Inhil.

Padahal Pasar Terapung merupakan salah satu pasar di Kota Tembilahan yang setiap hari selalu dipenuhi warga, karena segala kebutuhan harian ada dilokasi pasar tersebut. Pasar ini juga merupakan ikon kota Tembilahan, dan menjadi pusat aktivitas ekonomi, meski sudah banyak pasar baru yang dibangun.

Sementara Ketua Komisi II Inhil Edi Gunawan dan Wakil Ketua Komisi Junaidi, saat dimintai tanggapannya media ini, Senin, 28 Januari 2019 melalui tidak ada komentar. Hal ini makin menguatkan indikasi Pemkab dan DPRD Inhil terkesan tidak peduli, termasuk masalah keselamatan warga dan pedagang disana.**(suf)