• Walikota Dumai H. Zulkifli As saat memimpin Apel Kebhinekaan Tahun 2016.(Yushrel)

DUMAI -- Pemerintah Kota (Pemko) Dumai mengelar Apel Kebhinekaan tahun 2016. Apel dipimpin langsung oleh Walikota Dumai H. Zulkifli As di halaman eks kantor Walikota Dumai Jalan HR. Soebrantas Dumai Timur, Selasa 22 Nopember 2016.

Apel Kebhinekaan tersebut dihadiri Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo SE, Asiten I Pemerintahan dan Kesra H. Dermawan S. Sos, Kepala SKPD, pimpinan instansi vertikal dan pejabat tinggi lainnya yang ada di Kota Dumai. Sementara peserta apel itu sendiri terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS), TNI/Polri, tokoh Adat, tokoh Agama, Ormas, OKP dan Mahasiswa di Kota Dumai.

Walikota Dumai H. Zulkifli As dalam amanatnya mengatakan, bahwa sejak digunakannya semboyan Bhineka Tunggal Ika pada lambang negara Indonesia, dunia menjadi mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang memiliki keberagaman. "Semboyan yang berarti "Berbeda-beda namun satu jua" ini harusnya begitu melekat dalam diri setiap masyarakat Indonesia. Karena sejarahnya, semua perbedaan dan kemajemukan dalam diri bangsa ini menjadi satu, kala berjuang melawan penjajahan demi meraih kemerdekaan,"ujarnya.

Lanjut Zul As, atas itulah yang kemudian menciptakan rasa nasionalisme yang absolut dalam kehidupan masyarakat hingga bagai tak ada perbedaan semua bersatu bahu membahu menumbangkan kekuasaan penjajah di bumi pertiwi. Namun, seiring berjalannya kehidupan kebangsaaan Indonesia, kebhinekaan terus mengalami cobaan. 
"Kebhinekaan ini aktualisasinya berbanding lurus dengan semangat nasionalisme, jika kebhinekaan memudar, bukan tak mungkin rasa nasionalisme juga ikut teriris,"paparnya.

Dikatakan Zul As, mencuatnya pemberitaan tentang aksi kekerasan seperti tawuran antar pelajar dan mahasiswa, konflik, perang saudara dan antar suku, menunjukkan betapa Kebhinekaan berjalan ke arah yang salah. Kebhinekaan (kemajemukan) dipandang bukan sebagai suatu aset yang berharga, namun dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan.

"Untuk itu, pemerintah memandang perlu kembali mengingatkan tentang kebhinekaan bangsa kita, salah satunya melalui Apel Kebhinekaan yang kita laksanakan ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang lebih kokoh, sebagai bentuk respon terhadap perkembangan situasi strategis pada tatanan kehidupan regional, Nasional dan global yang berimplikasi pada aspek keamanan dan ketertiban,"terangnya.

Dalam berbagai wacana, jelas Walikota Dumai, telah menjadi kesepakatan bangsa adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Empat pilar tersebut adalah: (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar 1945, (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia dan (4) Bhinneka Tunggal Ika.