PEKANBARU -- gaungriau.com --Anggota Komisi XI DPR RI yang juga Pengusaha sukses, Jon Erizal, SE, MBA dalam seminar Entrepreneurship yang diselenggarakan Fakuktas Agama Islam Universitas Islam Riau (FAI UIR) menyebut kalau menjadi seorang usahawan yang mandiri tidak terlalu sulit.

Dihadapan ratusan Mahasiswa, Jon melontar sejumlah gagasan sederhana, menarik dan mudah dilaksanakan, tak terlalu susah.

Ia melihat ke UIR. Universitas tertua di Riau itu, kata Jon Erizal, memiliki lebih dari 27 ribu mahasiswa. Kenapa potensi ini tidak dijadikan market dalam mengembangkan usaha. Di UIR dengan jumlah mahasiswa sebesar itu, kata Jon Erizal, produk apapun bisa dijual. Sembako, misalnya, semua mahasiswa dan orangtua membutuhkan sembako. Atau produk lain sesuai kebutuhan mahasiswa. Tinggal memenejnya saja lagi.

''Mari kita buat aplikasi berbasis online untuk keperluan internal, dan UIR kita jadikan market utama. Saya siap membantu pendanaan kalau adik-adik mahasiswa ingin membuat aplikasi,'' kata Jon Erizal saat menjadi pembicara utama pada Seminar Entrepreneurship yang ditaja Fakultas Agama Islam UIR di FAI, Selasa siang 26 September 2018.

Menurut Jon Erizal, memulai sebuah usaha membutuhkan kemauan dan modal. Modal, katanya, di zaman sekarang mungkin tak terlalu masalah karena ada bank yang siap mengucurkan dana. Tapi kemauan dan keberanian merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang untuk memulai berusaha. Ia mencontohkan usaha-usaha yang awalnya kecil sekarang tumbuh menjadi besar.

Seperti Go-Jeck dan Grab (perusahaan online bidang transportasi), bukalapak (perusahaan jual beli barang online), tokopedia (perusahaan jual beli barang online), traveloka (perusahaan pemesanan tiket pesawat, kereta api dan tiket lainnya),OLX (perusahaan jual beli barang online), lazada (perusahaan jual beli barang online) dan lain-lain.

Perusahaan-perusahaan berbasis online tersebut tumbuh cepat. Bahkan Go-Jek mendapat suntikan dana $550 juta atau setara Rp 7 triliun dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat KKR & Co dan Warbug Pincus.

''Investasi dari perusahaan asing itumembuat Go-Jek lebih bernilai daripada perusahaan transportasi konvensional,'' ujar Jon Erizal.

Yuk, kata Jon Erizal memberi semangat, kita mulai berwirausaha dari kampus UIR dengan 27 ribu mahasiswa. Kita buat aplikasi. Misalnya di FAI ada produk bolu komojo. Supaya kue bolu komojo FAI berbeda rasa dengan bolu komojo lain, kita lakukan research terlebih dahulu.

Research atau penelitian penting supaya saat kita masuk ke pasar, ada selera konsumen yang kita ketahui, dan produk bolu komojo kita berbeda rasa dengan orang lain. Begitu juga produk-produk lain. Saya siap membantu jika Dekan FAI serius menjadikan mahasiswa-mahasiswanya berbisnis menjadi pengusaha muda,'' ungkap Jon Erizal memberi tantangan.

Seminar yang dibuka Dr. Agusnimar mewakili Rektor UIR ini juga menghadirkan pelaku usaha Masita, SAg., M.Pd. Turut hadir selain Dekan FAI Dr. Zulkifli Rusby, MM., ME.Sy, juga Wakil Dekan I Dr. H. Faturrahman, Wakil Dekan II Dr. H. Hamzah, Direktur Pascasarjana Dr. Saipul Bahri, Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ujang Paman, Putri Nuraini, SE., Sy., ME selaku moderator dan dosen-dosen di Fakultas Agama Islam.**(rls)