Gaungriau.com (PEKANBARU) -- Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan puluhan warga asing dari berbagai negara lainnya ramaikan kegiatan United Nation Cultural Festival yang ditaja pada, Senin 8 Juli 2019.

Kegiatan ini menampilkan keberagaman budaya-budaya yang ada di nusantara dan budaya dari berbagai negara lainnya sebagai pesan kedamaian dalam keberagaman.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor I UMRI, Sri Retnawati SSi MP, di pelataran lantai dasar Mall Living World banyak menarik perhatian pengunjung. Apalagi kegiatan ini menampilkan keunikan pakaian tradisional nusantara dan pakaian tradisional dari negara lainnya.

Sri Retnawati dalam sambutannya mengapresiasikan kegiatan yang ditaja oleh Fikom UMRI tersebut, apalagi kegiatan United nation cultural Festival menampilkan keberagaman budaya baik dalam negeri maupun budaya-budaya dari luar negara.

Kegiatan United nation cultural Festival ini sendiri merupakan bagian dari kegiatan belajar mahasiswa Fikom UMRI pada mata kuliah Komunikasi Budaya.

Asrinda Amalia, yang merupakan salah satu dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Antar Budaya menjelaskan kegiatan United Nation Cultural Festival merupakan kegiatan praktik setelah mahasiswa dikenalkan dengan teori-teori komunikasi antar budaya.

Dalam mata kuliah ini menurut Asrinda, mahasiswa dikenalkan tentang pemahaman mengatasi persoalan-persoalan komunikasi yang terjadi dalam lintas budaya sehingga terwujud komunikasi yang efektif.

"Mata kuliah Komunikasi Antar Budaya ini diampu oleh tiga dosen, dan kami sepakat mata kuliah ini harus mampu diterapkan mahasiswa dalam praktik, di mana sebelum tampil mahasiswa diwajibkan mencari peserta dari berbagai negara untuk ikut berpartisipasi," jelas Asrinda.

Lebih dari 30 orang lebih orang asing ikut dalam kegiatan ini, mereka tampil dengan sukarela membawa kebudayaan mereka masing-masing. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini tidak hanya datang dari negara Asia Tenggara saja, bahkan ada yang datang dari Kazastan, dan Amerika Serikat serta negara-negara lainnya.

Kegiatan United Nation Cultural Festival ini menampilkan tampilan keanekaragaman pakaian tradisional yang ditampilkan dalam kegiatan fashion show, pembacaan puisi, talkshow keberagaman budaya, tampilan musik akustik dan kegiatan lainnya.

Dikatakan Asrinda, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, yaitu menanamkan kecintaan mahasiswa dan masyarakat akan keberagaman budaya di Indonesia, tujuan kedua memperkenalkan budaya asing ke mahasiswa serta tujuan terakhir adalah menyebarkan pesan-pesan kedamaian dalam keberagaman melalui kebudayaan.

"Kita sengaja mengambil tema pada kegiatan ini Speak Loud For Peace and Harmony sebagai bentuk penyebaran pesan kedamaian dan keharmonisan hidup yang berdampingan dengan keanekaragaman budaya yang kita miliki. Untuk menciptakan kedamaian diperlukan kesadaran semua kalangan masyarakat dengan mencintai budayanya sendiri dan menghargai budaya orang lain," tutur Aslinda.

Sementara Rangga Rafsanjani, salah seorang mahasiswa Fikom UMRI mengaku merasa bangga menjadi bagian dalam kegiatan United Nation Cultural Festival. Melalui kegiatan ini katanya ia bisa memahami beragam budaya dari berbagai negara.

"Senang bisa tampil di acara ini, apalagi kami harus mencari sendiri orang asing yang bersedia secara sukarela tampil. Saat mengajak mereka bersedia ikut menjadi bagian dalam acara ini banyak pengalaman menarik, salah satunya adalah cara berkomunikasi dengan orang asing yang punya keberagaman budaya dan bahasa dengan kita," katanya Rangga Rafsanjani yang juga merupakan ketua panitia dalam kegiatan ini.**(rls)