• Serma Rama Wahyudi

Gaungriau.com (PEKANBARU) -- Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru, Riau merasa kehilangan atas gugurnya Serma Rama Wahyudi saat bertugas di Kongo. Di mata komandanya, Serma Wahyudi merupakan sosok yang serba bisa.

"Beliau prajurit terbaik yang kita miliki," kata Komandan Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru, Kodam I Bukit Barisan, Letkol Joto Wirotono saat ditemui di kantornya Rabu 24 Juni 2020.

Dia mengatakan, almarhum selama ini bekarja di bagian kendaraan tempur. Namun karena dia memiliki banyak keahlian dia bisa dikerjakan di berbagai tempat seperti persenjataan.

"Kemauan dia keras, kemauan belajar dia cukup tinggi. Dia serba bisa," kenang Joto.

Serma Rama Wahyudi, kata Joto sudah masuk Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru tahun 2005. Pria asal Sumatera Utara juga dikenal sebagai orang yang disiplin, mudah bergaul dan patuh kepada pimpinan.

"Dia memiliki dedikasi tinggi dan loyal kepada pimpinan," tukasnya.

Kepergian Serma Rama Wahyudi prajurit TNI AD dari Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru, Riau menyisahkan kepedihan bagi keluarga dan teman temannya khususnya di kesatuan. Kapten L Lubis salah satu komandan dan sahabatnya di Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru merasa sangat kehilangan.

Lubis mengatakan, bahwa sebelum gugur, Serma Rama Wahyudi menelpon dirinya dan meminta untuk dibelikan pulsa. Namun dia menyesal belum sempat membelikan pulsa Serma Rama Wahyudi.

"Dua hari sebelum gugur, dia menelpon saya untuk dibelikan pulsa. Mungkin disana susah cari pulsa. Entah kenapa saat itu saya belum belikan pulsanya. Padahal selama ini saya selalu kirim untuknya. Ini yang membuat saya sangat sedih, saya belum jadi membelikan dia pulsa," kenang Kapten Lubis saat ditemui di Detasmen Peralatan 1/4 Pekanbaru Jalan Jendral Ahmad Yani Rabu (24/06/2020) sambil menyeka air matanya.

Baginya, Serma Rama Wahyudi bukan hanya sekedar anggotanya, tapi sudah dianggapnya sebagai adik. Di luar dinas keduanya juga saling bersilahrahmi dan sangat akrab. Bahkan saat menikah, Kapten Lubis yang mengantarnya.

Perwira pertama TNI AD ini mengatakan, Serma Wahyudi merupakan sosok yang loyal kepada pimpinan. Bahkan tak jarang dia mau menyishkan rezekinya untuk keperluan kesatuan.

"Dia rela melakukan apa saja demi TNI. Dia orangnya loyal kepada pimpinan dan baik kepada bawahannya," imbuhnya.

Lubis mengaku sudah mengenai Serma Rama Wahyudi sejak tahun 2008. Kepada Rama dia selalu menekankan agar baik dan loyal kepada pimpinan maupun anggotanya.

"Apa yang saya ucapkan selalu didengarkan dan dilaksanakan dia. Dia baik kepada siapun. Dia orangnya serba bisa, cerdas dan setia kawan. Saya sudah mengenalnya sejak 2008. Namun kita sangat dekat sejak 4 tahun ini. Saya benar benar kehilangan dia," kisahnya.

Serma Rama Wahyudi merupakan prajurit TNI AD yang ikut bergabung dalam pasukan Perdamaian PBB (MONUSCO) di Republik Demokratik Kongo (DRC). Pada Senin malam 22 Juni 2020 pasukan perdaiaman diserang oleh pemberontak yang tergabung dalam Pasukan Sekutu Demokratik (ADF) yang menyebabkan Serma Rama Wahyudi gugur.

H Adanan mertua dari Serma Rama Wahyudi mengatakan sebelum kepergian menantunya, tiga anaknya melakukan video call. Dalam percakapannya tiga anak Rama meminta ayahnya cepat pulang.

"Malam itu anak anaknya video call. Tumben mereka sampai jam 2 malam tidak tidur. Ayahnya mengatakan kemungkinan pulang bulan 8. Ayahnya saat itu meminta didoakan selama bertugas," ucap Adnan di rumah duka Jalan Garuda Sakti Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau .

Pada paginya, pihak keluarga mendapat kabar dari pimpinan kalau Serma Rama gugur dalam tugas. "Komandannya menelpon kalau Serma Wahyudi berpulang. Ini sudah takdir dari Allah SWT," ucapnya.

Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Syech Ismed menyatakan almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pekanbaru. "Proses pemulangan ada prosedurnya. Mungkin dalam beberapa hari jenazah akan sampai di Pekanbaru," tukasnya.**(nda)