Gaungriau.com -- Pelaksanaan jambore Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bengkalis diikuti ribuan anak dengan melakukan senam holistik integratif, Kamis 5 Oktober 2023 dilapangan Tugu Bengkalis.

Kegiatan jambore PAUD tingkat kabupaten Bengkalis itu resmi langsung dibuka Bupati Bengkalis Kasmarni ditandai dengan pelepasan balon didampingi Wabup Bagus Santoso, Kepala Dinas Pendidikan Hadi Prasetyo, Ketua PKK Siti Aisyah dan Ketua DWP Ira Vendriyani.

Adapun tema dalam Jambore PAUD itu yakni “Dengan Jambore PAUD Kita Wujudkan Anak Usia Dini yang Sehat, Gembira Dan Kreatif Melalui Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.

Hadi Prasetyo selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupeten Bengkalis mengatakan dengan dilaksanakannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan para pendidik PAUD dan prinsip - prinsip PAUD yaitu bermain sambil belajar, dengan merencanakan pengenalan permainan tradisional dan kebudayaan.

“Karena para pendidik anak usia dini merupakan penentu generasi kedepan yang cerdas, mandiri dan berakhlak mulia secara proses pembelajaran,” ungkap Hadi Prasetyo dihadapan ribuan anak PAUD.

Selain itu Hadi Prasetyo mengungkapkan, dengan kegiatan ini sangat tepat untuk memperkenalkan permainan tradisional, karena masa 0-6 tahun usia anak merupakan masa emas memperkenalkannya dan mencegah dari bahaya kemajuan teknologi.

“Ada sebanyak 7 perlombaan dilaksanakan dalam Jambore PAUD itu. Diantaranya lomba keterampilan diri memakai pakaian, lomba ice breaking pembelajaran PAUD, lomba membaca do’a harian, lomba sayembara bersyair Guru PAUD. Lalu lomba menyanyi lagu nasional, lomba bermain sambil bernyanyi dan lomba presentasi rencana aksi bunda PAUD Desa,” ungkapnya.

Sejalan dengan tema itu, Bupati Kasmarni dalam sambutannya mengingatkan harus perkuat dan implementasikan sesuai tema. Karena dalam konteks pendidikan anak usia dini, merdeka belajar itu adalah merdeka bermain. Karena bermain adalah belajar.

"Tema ini juga merupakan upaya kita untuk melawan mis-konsepsi yang terjadi selama ini dalam pengelolaan PAUD, dimana anak-anak PAUD justru ditekankan agar mereka bisa membaca, menulis dan berhitung. Padahal konsepsi tersebut adalah konsepsi yang salah. Jauh berbeda sebenarnya dengan konsepsi PAUD yang seharusnya lebih menguatkan aspek integratif dengan cara bermain," jelasnya.

Begitu pula dengan upaya untuk menciptakan PAUD berkualitas di Negeri Junjungan, orang nomor satu di Kabupaten Bengkalis itu minta kepada pendidik, tenaga kependidikan, Bunda PAUD serta organisasi mitra PAUD, agar benar-benar memperhatikan empat elemen yang harus dipenuhi dalam membentuk PAUD berkualitas.

Empat hal tersebut, lanjut Bupati Kasmarni pertama memiliki kualitas proses pembelajaran yang baik, kedua bermitra dengan orang tua, ketiga memiliki tata kelola yang baik, dan yang keempatnya memantau serta mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak.

"Untuk itu, mari kita sukseskan gerakan PAUD berkualitas ini, dengan terus memberikan rangsangan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan yang dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan serta holistik-integratif, agar anak-anak Kabupaten Bengkalis kedepannya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya," ajaknya. **