• Al Azhar

PEKANBARU -- Hari ini, Selasa 9 Agustus Provinsi Riau genap berusia 59 tahun, jika diibaratkan sebagai manusia, usia ini tentu merupakan usia yang sudah mapan dalam menjalani kehidupan.

Namun, hal itu nampaknya belum berlaku bagi Provinsi yang berjuluk Bumi Lancang Kuning ini, persoalan Korupsi, kolusi, kelambanan birokrasi, serapan anggaran yang masih rendah, masih menjadi suatu masalah yang harus diselesaikan oleh pimpinan dan jajaran pemerintahan negeri ini.

"Masih lemahnya koordinasi lintas kabupaten/kota, pengangguran dan kemiskinan, kualitas pendidikan, kecenderungan budaya materialistik dan konsumtif, merebaknya penyalahgunaan narkoba, bencana banjir dan asap. Itulah di antara masalah mendasar yang membelenggu Riau di usianya yang ke-59 ini," kata Ketua Lembaga Adat Melayu Riau, Al Azhar, kepada MC Riau, Senin 8 Agustus 2016 sore.

Karena itulah, Al Azhar berharap dengan mengsung slogan Riau Go IT pada hari jadinya yang ke 59 ini, masalah-masalah mendasar itu lenyap secara faktual, sehingga citra Provinsi bisa membaik.

Pemerintah bersama masyarakat menurutnya harus bahu-membahu menghadapi masalah kontemporer, seperti krisis energi, ketahanan pangan, air bersih yang makin langka, ekosistem yang porak poranda, dan sumber keekonomian baru pengganti minyak bumi yang kian menipis serta murah.

"Jika kita mau bahu membahu, terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang baik antara berbagai lapisan masyarakat dengan pemerintah, maka persoalan-persoalan tersebut akan bisa kita minimalisir atau bahkan dihilangkan," pungkasnya.**(mad)