• Walikota Dumai H. Zulkifli As melakukan peletakan batu pertama pembangunan terminal aspal curah PT. Patra Niaga Dumai.(Yusrel)

DUMAI -- Walikota Dumai H. Zulkifli As secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembungunan Terminal Aspal Curah (TAC) PT Patra Niaga di kawasanan eks PT Patra Dock yang terletak di Jalan M.H. Thamrin Dock Yard Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kamis 12 Januari 2017.

Walikota (Wako) Dumai Zulkifli As pada acara itu didampingi kepala BPTPM Kota Dumai Hendri Sandra, kepala Kadin Dumai Safruddin Atan Wahid, Kepala Disnakertrans H. Amiruddin, Kapolres Dumai AKBP. DH. Ginting, Kejari Dumai Kamari SH, dan sejumlah pejabat lainnya.

TAC yang dibangun oleh PT. Patra Niaga memiliki kapasitas 18.000 metrik ton dan diperkirakan bulan September 2017 sudah bisa beroperasi.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Ir. Gandhi Sriwidodo mengatakan, TAC yang dibangun itu menjadi bagian dari salah satu supply point aspal PT Patra Niaga. Dengan demikian, konsumen akan lebih mudah untuk mendapatkan pasokan aspal curah.

"Sumber aspal curah nantinya didatangkan secara impor oleh Patra Niaga dengan menggunakan kapal, selanjutnya ditimbun dalam tangki dan didistribusikan dengan menggunakan truk dalam bentuk curah,"jelasnya.

Gandhi Sriwidodo menuturkan optimisme yang tinggi terhadap peningkatan aktivitas bisnis di KPPT Dumai. Selain memberi tambahan bagi pendapatan perusahaan, pembangunan TAC diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi di sekitar kawasan melalui terbukanya lapangan pekerjaan masyarakat tempatan dan menambah daya tarik bagi investor lain untuk mengembangkan bisnisnya di Kota Dumai. "Pembangunan TAC ini direncanakan rampung pada kuartal ke-3 tahun 2017 dan disusul dengan aktivitas usaha lainnya,"ujarnya.

Dikatakannya, bahwa PT Patra Niaga Dumai memiliki lahan luas sekitar 250 hektar dengan letak yang cukup strategis dan berhadapan dengan negara tetangga Malaysia serta memiliki laut yang dalam sehingga kapal-kapal besar mudah sandar di dermaga. "Kita perkirakan dalam perbulan target volume sekitar 5000 metrik ton dan mampu memenuni kebutuhan di Riau dan beberapa provinsi lainnya,"kata Gandhi Sriwidodo.