JAKARTA -- Gaungriau.com -- Ketua Panitia Pengarah (Steering Commiittee) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait menyampaikan permohonan maaf pasca berakhirnya final Piala Presiden 2018, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu 17 Februari 2018. Di final, Persija Jakarta menjadi juara setelah menang 3-0 atas Bali United.

Permohonan maaf Maruarar yang biasa disapa Ara itu disampaikan langsung dengan mengumpulkan insan media di ruang media center GBK, Jakarta, pada Senin 17 Februari 2018 terkait video viral di media sosial yang menayangkan salah seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terlihat menghalangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut rombongan Presiden Joko Widodo ke Podium Piala Presiden.

Didampingi oleh Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK Winarto dan Wakil Organizing Committee Piala Presiden Risha Adiwijaya, Ara mengatakan dia merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas maraknya video viral yang menayangkan penghalangan Anies untuk ikut mendampingi Presiden Joko Widodo.

Pada saat penyerahan tropi kepada Persija, Presiden Jokowi didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, Menpora Imam Nahrowi, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Alvin (Emtek) dan Fraciscus Welirang dari Indofood.

“Saya harus sampaikan Tidak ada orang paling bertanggung jawab yaitu saya yang bertanggungjawab. Itu murni kesalahan saya, saya kurang mengerti protokoler. Kalau ada kesalahan itu kesalahan saya. Jangan salahkan orang lain, apalagi Paspampres karena Paspampres mendapatkan nama-nama dari saya, siapa yang bisa turun dan sebagainya," katanya.

Ara menambahkan selaku penanggungjawab Piala Presiden dia hanya menulis nama-nama yang memberikan hadiah antara lain Joko Widodo, Wiranto, Imam Nahrawi. Dengan demikian, Anies tidak diizinkan menyertai rombongan Presiden. Padahal seharusnya Anies Baswedan harusnya menerima piala bersama-sama pemain Persija mnenerima hadiah dari Presiden.

“Tapi itu ketidaktahuan saya. Jadi kalo ada di sosmed (media sosial) kenapa ditahan turun ke bawah, itu bukan salah Paspampres, tapi itu salah saya. Harusnya saya minta Mas Anies menerima hadiah atau ikut rombongan Presiden. Itu yang harusnya saya lakukan,” ujar putra dari politisi kawakan PDI Perjuangan Sabam Sirait.

“Saya yang bersalah, saya tidak mau menyalahkan orang lain. Saya mohon maaf kepada Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas ketidaknyamanan ini. Kalau ada salah, itu tanggung jawab saya 100 persen," ujar Ara.

Ara mengaku dirinya paling merasa bersalah karena dirinya terfokus dan sibuk ikut mengangkat perlengkapan untuk dibawa ke tengah lapangan sebagai podium untuk menjamu juara Piala Presiden. "Hingga saat ini kami baik-baik saja (dengan Anies). Kalau ada pihak yang menganggap ini serius, saya tidak tahu lagi," katanya.**(bbg)