Gaungriau.com – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti patut berbangga hati, pasalnya dibawah kepemimpinan Bupati H Muhammad Adil, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti berhasil mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC) diatas 100 persen hingga Oktober 2022. Capaian tersebut menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai kabupaten pertama di Provinsi Riau yang benar-benar berkomitmen dalam peningkatan jaminan kesehatan kepada masyarakat.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan dilakukannya penandatangan Memoradum of Understanding (MoU) Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Meranti antara BPJS Kesehatan dan Bupati Kepulauan Meranti pada acara peluncuran sekaligus pemberian penghargaan UHC kepada Kabupaten Kepulauan Meranti di Pekanbaru, di Hotel Pengeran Pekanbaru, Senin 10 Oktober 2022 pagi.

MoU itu langsung ditandatangani Bupati Kepulaun Meranti H M dan BPJS Kesehatan dilakukan Kepala Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Eddy Sulistijanto Hadie dan disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Riau, dr Zainal Arifin Mkes dan Sekretaris Daerah Kabupaten Meranti, H Bambang Suprianto, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Meranti Dumai drg Hari Wibowo dan Kepala Dinas Kesehatan Meranti serta para kepala OPD Meranti lainnya. Selain itu acara juga bersamaan dengan dilanjutkan penandatangan MoU antara antara kacab Dumai dengan Kadisnaker Meranti terkait dukungan pada program JKN.

Bupati Kepulauan Meranti, M Adil mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada pihak kepala Deputi BPJS Kesehatan khususnya Kepala BPJS Kesehatan Cabang Dumai-Kepulauan Meranti yang begitu cepat merespon, visi dan misi Pemkab Meranti, sehingga warga Kepulauan Meranti dulunya sulit untuk mahal untuk biaya berobat, namun saat ini dan kedepannya tidak perlu dirisaukan lagi, karena yang nama berobat sudah bisa gratis.

”Berobat gratis dan biaya pendidikan murah serta peningkatan SDM adalah program saya. Sekarang program saya di Kepulauan Meranti, cukup dengan melihatkan KTP saja sudah bisa mendapat pelayanan pengobatan gratis dimana-mana,”ungkapnya.

Tidak saja pelayanan pengobatan gratis di RS, Pemkab Meranti saat ini juga berusaha meningkatkan pelayanan Kesehatan Faskes tingkat Pertama dan menambahkan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter spesialis dan perawat serta bidan. Hal itu dilakukan memberikan beasiswa kepada anak-anak Meranti dibidang kesehatan. ”Sekarang ini ada beberapa orang dikuliah di Fakultas Kedokteran Unri dan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa. Kemudian memberikan intensif menggiurkan bagi dokter yang mau mengabdikan di Meranti dengan Rp20 juta sampai
Rp50 juta,” paparnya.

Untuk pencapaian UHC ini, menurut Bupati M Adil, pihaknya tidak perlu bekerja keras, karena untuk pelayanan kesehatan ini sudah dijamin UU dan ketentuan pemerintah yang mengamanatkan bahwa 10 persen APBN atau APBD wajib diperuntukan dibidang kesehatan.

”Alhamdulillah di Kepulauan Meranti untuk mendukung UHC ini aman-aman saja. Kalau kalkulasi ada sekitar Rp17 M digelontor untuk JKN. Untuk mewujudkan UHC ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan Pemprov Riau,”bebernya.

Sementata itu, Kepala Deputi Direksi Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Eddy Sulistijanto Hadie mengatakan Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten pertama di Provinsi Riau yang telah mencapai cakupan Kepesertaan lebih dari 95% yaitu sejak 1 April 2019 yang lalu.

Seiring dengan dinamikan kepesertaan JKN seperti pertumbuhan penduduk, validasi data meninggal dan data tidak valid, pengurangan peserta oleh Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri sehingga terjadi penurunan jumlah Kepesertaan. Pada Desember 2021 Kabupaten Kepulauan Meranti kembali mencapai cakupan kepesertaaan diatas 95% dengan jumlah penduduk yang telah memiliki JKN di Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 215.749 jiwa atau sudah 102.33 % dari Jumlah penduduk semester I tahun 2022 sebanyak 210.843 jiwa.

Menurutnya, kembalinya Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai UHC tentu tidak lepas dari komitmen Kepala Daearah beserta jajarannya untuk memberikan jaminan Kesehatan kepada masyarakatnya.

Untuk pemenuhan hak peserta dalam rangka mendapatkan Pelayanan Kesehatan, se-Provinsi Riau, BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan dengan 699 fasilitas Kesehatan yang terdiri dari 598 Fasilitas Kesehtan Tingkat Pertama, 69 Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan serat 32 Fasilitas Penunjang (Apoten dan Optik).

Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 10 Puskesmas, 2 Dokter keluarga dan 3 Klinik Pratama sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan 1 Rumah Sakit sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan se-Kabupaten Kepulauan Meranti.
Eddy berharap dengan pemberian piagam UHC ini semakin memperkuat sinergi dan komitmen kita untuk memberikan jaminan dan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Semoga dengan Pencapaian UHC di Kabupaten Kepulauan Meranti ini juga dapat menginspirasi Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Riau untuk memperluas cakupan kepesertaan JKN-KIS di BPJS Kesehatan.

Kadinkes Riau, Zainal Arifin bahkan mengapresiasi keberhasilan Pemkab Meranti yang berperan aktif menyehatkan penduduknya sehingga implementasi UHC pun bisa mencapai lebih dari 100 persen. Menurutnya implementasi UHC bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, apalagi komitmen dari kepala daerah di setiap kabupaten/kota terhadap pelayanan kesehatan benar-benar sangat dibutuhkan.

"Kita apresiasi sekali terhadap Pemkab Meranti. Butuh komitmen dari seorang kepala daerah untuk mencapai UHC di atas 95 persen, dan di Meranti sendiri sudah lebih dari 100 persen. Meranti merupakan kabupaten pertama di Riau yang sudah mencapai itu (UHC di atas 95 persen). Capaian tersebut tentu harus bisa kita kembangkan dan menjadi motivasi di kabupaten/kota lain di Riau," ujar Zainal.**(Azwar)