• Kamariah,  ibunya Udin sedang termenung

TEMBILAHAN -- Udin (54) warga Tembilahan harus menumpang tinggal di emperan sebuah ruko di sekitaran pasar Jongkok Tembilahan.

Udin hidup bersama dengan ibunya,  Kamariah, seorang wanita berusia 70 tahun lebih. Mereka terpaksa tinggal di emperan ruko itu karena memang tidak memiliki rumah sendiri.

Ironisnya lagi, kondisi tempat tinggal tersebut jauh dari kata layak. Sebab, selain tempat terbuka dan ukuran kecil, teras itu juga rawan kebanjiran jika air sedang pasang.

"Kalau sudah surut barulah bisa istirahat. Mama saya sudah 3 bulan ikut saya dan saya sendiri, sebenarnya hidup seperti ini sudah 5 tahun tapi pindah-pindah lokasi," kata Udin saat membersihkan dilokasi kediamannya yang tergenang air, Senin 27 Februari 2017.

Bahkan, mereka mengaku tak punya keluarga dekat lagi sehingga sulit untuk mengungsi.

"Ada keluarga, tapi jarak hubungan darahnya jauh. Mama saya ini sebelumnya sempat tinggal bersama keluarga di parit 11, tapi sekarang di situ terlalu ramai, makanya saya bawa ke sini," terangnya.

Udin sendiri, kesehariannya hanya sebagai tukang becak yang pendapatannya juga tidak memadai. Jangankan untuk menyewa rumah kontrakan,  untuk makan sehari-hari saja sulit.

"Paling banyak dapat 30 ribu,  tapi jarang sekali dapat segitu, paling sering itu tak ada dapat sama sekali. Jadi, perut lapar itu sudah biasa," imbuhnya.

Dan yang membuat Udin bingung,  kabarnya setelah lebaran nanti ruko tersebut akan di pakai. "Kalau di pakai ruko ne,  bingung pulak, kemana lagi kami harus pindahan, " ungkapnya sedih.**(suf)