Gaungriau.com (UJUNGBATU) -- Sudah menjadi rutinitas tahun ajaran baru, para peserta didik baru biasanya harus membeli seragam baru untuk keperluan sekolah. Biasanya, pihak sekolah tak ingin repot-repot mengurus pengadaan seragam sekolah ini, sehingga diserahkan ke komite sekolah.

Namun hal ini tidak berlaku di SMK Negeri 1 Ujungbatu. Kuat dugaan komite sekolah hanya dijadikan tameng untuk memuluskan bisnis oknum kepala sekolah berinisial SB dalam pengadaan seragam sekolah tersebut.

Hal ini terungkap pada saat awak media menemui Ketua Komite SMKN 1 Ujungbatu yang terletak di Desa Ngaso, Donel. Dia bercerita soal carut-marut pengadaan seragam sekolah di sekolah kejuruan tersebut.

"Pakaian sudah selesai bang, pihak sekolah langsung yang mencari penjahitnya. Kalau saya tidak salah penjahitnya 2 dari Ujungbatu, 1 dari Pasirpengaraian," jelas Donel, Selasa 20 Juli 2021.

Awalnya kata Donel, pengadaan seragam sekolah diserahkan kepada pihak Komite. Namun belakangan pihaknya tidak lagi dilibatkan alias hanya dijadikan tameng.

Besar kemungkinan, oknum Kepsek SB bermain-main untuk memuluskan pengadaan seragam tersebut. Pasalnya, dalam pengadaan pakaian ini, harga yang ditetapkan lebih besar bisa mencapai Rp200 ribu lebih per 1 jenis seragam sekolah.

Sedangkan, ke penjahit biasanya hanya 175 ribu sampai 180 ribu per jenis seragam. Artinya dalam pengadaan seragam sekolah ini oknum Kepsek dinilai memainkan bisnis di sekolah.

Ketika dikonfirmasi via telepon selulernya dengan nomor 0813-7876 xxxx, SB selaku Kepala SMKN 1 Ujung Batu belum bisa dihubungi.**(lim)