Gaungriau.com (Dumai) -- Untuk mencegah mewabahnya penyakit Demam Berdarah yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepty di wilayah Kelurahan Bagan Besar dan Kelurahan Bukit Nenas, pihak Dinas Kesehatan Kota Dumai melalui Puskesmas Bukit Kapur laksanakan fogging.

Kegiatan fogging yang di laksanakan pada Kamis 5 Desember 2019 itu meliputi wilayah RT 13 dan RT 19 Kelurahan Bagan Besar serta wilayah RT 04 dan 05 kelurahan Bukit Nenas.

Menurut kepala Puskesmas Bukit KapurEka wahyudya Ningsih melaui PJ DBD Rahmadsyah, saat di jumpai di sela-sela pelaksanaan fogging mengatakan bahwa pada tahun ini penderita Demam Berdarah mengalami peningkatan yang sangat menghawatirkan sekali dari itu pihak puskesmas Bukit Kapur ambil langkah femogingan.

"Nyamuk penyebar virus dengue ini tidak bisa bertelur di sungai atau air tanah dan nyamuk ini jiga tidak akan pernah kita jumpai di genangan air yang kotor seperti combetan atau lainnya," jelas Dia.

"Awalnya telur nyamuk aedes aegepty ini berdiam di dinding atau wadah kasar yang menyerap air dan berwarna gelap seperti bak mandi, telur yang diam dan tidak di basmi akan bertahan samapai enam bulan dan kemudian menjadi larva serta dalam kurun waktu lima sampai tujuh hari akan berubah menjadi pupa atau kepompong," lanjutnya.

Namun yang paling penting adalah bagai mana cara kita mencegah tumbuh kembangnya penyakit DBD ini sedini mungkin, tentu yang pertama sekali harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar, lalu lakukan pengurasan bak-bak penampungan air sekitar rumah kita lalu kuburkan barang barang bekas yang bisa menampung air setelah itu taburkan bubuk abate di tempat tempat penampungan air.

"Fogging bukan satu-satunya upaya untuk memberantas penyebaran punyakit DBD namun pelaksanaan poging hanya untuk memberantas nyamuk dewasa dan untuk jentik jentik atau larva dari nyamuk penyebar DBD ini dengan 3Mplus dan itu cara yang paling ampuh,"pungkas Rahmadsyah.**(lan)